Bookmark and Share

08 Februari 2010

Belajar Dari Paku

  • Share
  • [i]
Bahasan motivasi ini tentang kesalahan-kesalahan yang kita buat pada orang lain. Secara sengaja maupun tidak kita pasti pernah menyakiti hati orang lain. Nah dengan membaca kisah motivasi ini kita berharap agar kita bisa selalu berusaha menekan kemarahan kita dan sebisa mungkin tidak menyakiti hati orang lain.

Suatu hari, seorang anak lelaki yang memiliki sifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah anak tersebut, sang ayah memberikan sekaleng penuh paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar depan rumah setiap kali dia marah …
Hari pertama anak pemarah itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap meski lambat laun jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah saat dimana anak tadi merasa telah bisa mengendalikan rasa marahnya dan tidak cepat kehilangan kesabaran. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari terus berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang yang ada di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya, sebelum kena paku". "Ketika kamu mengatakan sebuah perkataan dalam pengaruh amarah. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini … di hati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik …"

sumber : belajar dari paku

0 comments:

Bookmark and Share