Ya, keahlian sebagai penulis puisi membuat ia peka dengan manusia dan kehidupan sekitarnya. Sehingga ustad Umbu, - demikian Emha menjulukinya – karena integritasnya kepada lingkungan dan sastra, juga sangat peduli dengan orang orang kecil.
Pernah suatu ketika ia menghampiri seorang pemungut sampah dan mengajaknya bicara. Kemudian ia mengajari baca tulis, serta mengangkat derajatnya menjadi tukang becak. Setahun berselang kepada teman temannya ia menunjuk tukang becak itu yang sedang istirahat membaca Koran.
“ lihat tahun depan ia akan bisa menulis puisi “. Umbu memang selalu percaya bahwa manusia pada hakekatnya memiliki potensi yang sama.
Ia memilih menetap di Bali. Ia menjadi brahmana Umbu disana, mendorong pertumbuhan sastra di pulau dewata. Ia tetap menggelandang, tidur beratap langit dan menyimpan uangnya di dalam tanah.
Nama :
Umbu Landu Parangi
Lahir :
Sumba, Nusa Tenggara Timur,
10 Agustus 1943
Pendidikan :
SD dan SMP di Sumba, NTT,
SMA Bopkri 1 Yogyakarta,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (tidak tamat),
Universitas Janabadra jurusan Sosiologi
Profesi :
Pendiri Persada Studi Klub (PSK),
Redaktur kebudayaan Pelopor Yogyakarta (1966-1975),
Redaktur harian Bali Post, Bali
Karya :
Tonggak,
Bonsai’s Morning,
Teh Ginseng
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Umbu_Landu_Paranggi
http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/umbu.html
http://katakamidotcom.wordpress.com/2010/02/03/umbu/
http://blog.imanbrotoseno.com/?p=277
Puisi-puisi Umbu Landu Paranggi
Baca Juga :
Kumpulan Puisi
- Kumpulan puisi Sutardji Calzoum Bachri
- Kumpulan puisi Chairil Anwar
- Kumpulan puisi Rendra
- Kumpulan puisi Emha Aiun Nadjib
- Kumpulan Puisi Widji Tukul - Aku ingin jadi peluru
- Kumpulan puisi Toto ST Radik
- Kumpulan Puisi Gojek JS
- Kumpulan Puisi Umbu Landu Paranggi
Biografi Penyair
- Biografi Sutardji Calzoum Bachri.html
- Biografi Chairil Anwar-1922-1949
- Biografi Wiji Thukul dan Sebutir Peluru
- Biografi Umbu Landu Paranggi
0 comments:
Posting Komentar