Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian.
Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air.
Kata adalah pengertian itu sendiri.
Dia bebas
(Kredo Puisi, 1973)
Dalam blantika puisi di Indonesia, nama Sutardji Calzoum Bachri patut diperhitungkan sebagai penyair profesional yang konsisten sejak remaja hingga sekarang. Sutardji Calzoum Bachri mulai mencuat sekitar tahun 70-an tatkala tampil membaca sajak tunggal dengan sangat sensasional sambil minum bir dan membawa kapak.
Pria kelahiran 24 Juni 1941 ini digelari 'presiden penyair Indonesia'. Menurut para seniman, kemampuan Soetardji laksana rajawali di langit, paus di laut yang bergelombang, kucing yang mencabik-cabik dalam dunia sastra Indonesia yang sempat membeku dan membisu setelah Chairil Anwar pergi.
Capaian kreatif Sutardji Calzoum Bachri memang tak diragukan lagi. Penyair Indonesia mutakhir ini dikenal berkat gebrakan kredo puisi dan sajak-sajaknya juga aksi panggungnya yang khas dan memukau. ...
Ia adalah satu-satunya orang pasca Chairil Anwar, yang berhasil menyentak kebekuan sastra Indonesia.
Berbicara soal gaya dan pembawaan bersajak, Sutardji tetaplah Sutardji. Edan, namun bermakna dalam. ''Setiap orang harus membikin sidik jarinya sendiri, karakternya sendiri. Biar tak tenggelam dan bisa memberi warna,'' kata pengklaim diri Presiden Penyair Indonesia ini.
Gayanya yang jumpalitan di atas panggung, bahkan berpuisi sambil tiduran dan tengkurap, seperti telah menempel menjadi trade mark Sutardji. ''Aku tak pernah main-main sewaktu membikin sajak, aku serius. Tapi, ketika tampil aku berusaha apa adanya, santai namun memiliki arti,'' katanya.
Apakah puisinya itu baik atau buruk, bagi Sutardji, ia berupaya dalam penyajiannya tak berjarak dengan penonton. ''Kehadiran sajak itu harus akrab dengan penonton, tak berjarak dengan kehidupan,'' tambahnya.
Dengan gaya yang khas, parau dan bergetar, namun lompatan-lompatan ucapannya tetap bening, memukau ratusan penonton, menghanyutkan alam fikiran dan imajinasi penonton. Kata-kata yang sederhana, tiba-tiba menjadi sesuatu yang asing. Bunyi yang meloncat-loncat dari mulut Sutardji, tidak hanya sekadar kumpulan huruf dengan beribu beban makna.
‘’Bagaimana pun aku warga negara kata.Tanah airku bahasa.Tetapi kata-kata sudah mengungsi. Dan aku kehilangan negara,” kata Sutardji dalam sajak “Taman’’ yang dibacakan pada acara puncak “Bulan Sutardji” yang gelar Dewan Kesenian Riau (DKR), Rabu (24/06/2008)
Biografi:
Sutardji Calzoum Bachri (lahir 1941 di Riau) adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji Calzoum Bachri melanjutkan studinya ke Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada mulanya Sutardji Calzoum Bachri mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknyai dimuat dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana.
Dari sajak-sajaknya itu Sutardji memperlihatkan dirinya sebagai pembaharu perpuisian Indonesia. Terutama karena konsepsinya tentang kata yang hendak dibebaskan dari kungkungan pengertian dan dikembalikannya pada fungsi kata seperti dalam mantra.
Pada musim panas 1974, Sutardji Calzoum Bachri mengikuti Poetry Reading International di Rotterdam. Kemudian ia mengikuti seminar International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat dari Oktober 1974 sampai April 1975. Sutardji juga memperkenalkan cara baru yang unik dan memikat dalam pembacaan puisi di Indonesia.
Sejumlah sajaknya telah diterjemahkan Harry Aveling ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi Arjuna in Meditation (Calcutta, India), Writing from the World (Amerika Serikat), Westerly Review (Australia) dan dalam dua antologi berbahasa Belanda: Dichters in Rotterdam (Rotterdamse Kunststichting, 1975) dan Ik wil nog duizend jaar leven, negen moderne Indonesische dichters (1979). Pada tahun 1979, Sutardji dianugerah hadiah South East Asia Writer Awards atas prestasinya dalam sastra di Bangkok, Thailand.
O Amuk Kapak merupakan penerbitan yang lengkap sajak-sajak Calzoum Bachri dari periode penulisan 1966 sampai 1979. Tiga kumpulan sajak itu mencerminkan secara jelas pembaharuan yang dilakukannya terhadap puisi Indonesia modern. ***
Kronologis Hidup dan Kesenimanan
1941
Juni, Lahir di Rengat, Riau.
1947
Masuk sekolah rakyat dan selesai tahun 1953 di Bengkalis-Pekanbaru.
1956
Menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Tanjungpinang, Riau.
Kuliah di Fakultas sastra Inggris Universitas Padjadjajaran Bandung selama satu tahun di Fakultas Sosial Poitik Jurusan Administrasi. Universitas Padjadjajaran Bandung sampai Doktoral II namun tidak menyelesaikan skripsi kesarjanaan karena sudah tertarik denganpenulisan kreatif.
1970an
Kumpulan puisi O di terbitkan oleh Yayasan Indonesia.
Kumpulan puisi amuk diterbitkan oleh Yayasan Karyawan Taman Ismail Marzuki
Hadiah buku terbaik Dewan Kesenian Jakarta namun Sutardji menolaknya karena penjuriannya dianggap tidak serius.
1973
Mengeluarkan kredo kepenyairan yang ingin melepaskan kata dan beban penyampaian makna.
1974
Mengikuti International Poetry Reading Rotterdam. Oktober sampai dengan April 1975 mengikuti International Creative Writing Program Lowa City,USA.
1979
Menerima Anugrah Sastra Asia Tenggara (South East Asia Write Award) dan satu srikit Thailand. Menerima penghargaan Sastra Kabupaten Kepulauan Riau oleh Bupati Kepulauan Riau.
1980
Antologi 0, Amuk, Kapak buku dari tiga kumpulan puisi, penerbit Puasa Sinar Harapan Jakarta.
1982
November, menikah dengan Meriam Linda dan memperoleh seorang anak Mila Seraiwangi.
1990an
Menerima Anugrah Seni Pemerintah Republik Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menerima Anugrah Sastra Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Jakarta.
1998
Menenima Anugrah Sastra Dewan Kesenian Jakarta.
1999
Sampai sekarang mengasuh rubric budaya bulanan ?Bentara? di Harian Kompas dan redaktur senior Majalah Sastra Honison
2001
Buku kumpulan cenita Pendek ?Hujan Menulis Ayam? diterbitkan oleh Indonesiatera
Selain itu Sutadji Calzoum Bachri sering diundang membacakan sajak-sajaknya dibeberapa kota dunia dan membawa nama Riau dalam setiap pembacaan puisinya antara Lain di Rotterdam Belanda, Lowa City USA, Medeliin Colombia, Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia. Sekarang Sutardji Calzoum Bachri menetap di Jakarta dan tunak mengabdikan diri pada dunia seni.
---------------------------
KREDO PUISI SUTARDJI
Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas.
Kalau diumpamakan dengan kursi, kata adalah kursi itu sendiri dan bukan alat untuk duduk. Kalau diumpamakan dengan pisau, dia adalah pisau itu sendiri dan bukan alat untuk memotong atau menikam.
Dalam kesehari-harian kata cenderung dipergunakan sebagai alat untuk menyampaikan pengertian. Dianggap sebagai pesuruh untuk menyampaikan pengertian. Dan dilupakan kedudukannya yang merdeka sebagai pengertian.
Dalam puisi saya, saya bebaskan kata-kata dari tradisi lapuk yang membelenggunya seperti kamus dan penjajahan-penjajahan lain seperti moral kata yang dibebankan masyarakat pada kata tertentu dengan dianggap kotor(obscene) serta penjajahan gramatika.
Bila kata dibebaskan, kreatifitaspun dimungkinkan. Karena kata-kata bisa menciptakan dirinya sendiri, bermain dengan dirinya sendiri, dan menentukan kemauan dirinya sendiri. Pendadakan yang kreatif bisa timbul, karena kata yang biasanya dianggap berfungsi sebagai penyalur pengertian, tiba-tiba, karena kebebasannya bisa menyungsang terhadap fungsinya. Maka timbullah hal-hal yang tak terduga sebelumnya, yang kreatif.
Dalam (penciptaan) puisi saya, kata-kata saya biarkan bebas. dalam gairahnya karena telah menemukan kebebasan, kata-kata meloncat-loncat dan menari diatas kertas, mabuk dan menelanjangi dirinya sendiri, mundar-mandir dan berkali-kali menunjukkan muka dan belakangnya yang mungkin sama atau tak sama, membelah dirinya dengan bebas, menyatukan dirinya sendiri dengan yang lain untuk memperkuat dirinya, membalik atau menyungsangkan sendiri dirinya dengan bebas, saling bertentangan sendiri satu sama lainnya karena mereka bebas berbuat semaunya atau bila perlu membunuh dirinya sebdiri untuk menunjukkan dirinya bisa menolak dan berontak terhadap pengertian yang ingin dibebankan kepadanya.
Sebagai penyair saya hanya menjaga–sepanjang tidak mengganggu kebebasannya– agar kehadirannya yang bebas sebagai pembentuk pengertiannya sendiri, bisa mendapatkan aksentuasi yang maksimal.
Menulis puisi bagi saya adalah membebaskan kata-kata, yang berarti mengembalikan kata pada awal mulanya. Pada mulanya adalah Kata.
Dan kata pertama adalah mantera. Maka menulis puisi bagi saya adalah mengembalikan kata kepada mantera.
Sutardji Calzoum Bachri Bandung, 30 Maret 1973
---------------------------
Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania
harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali
kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami
selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam
sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan
Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan
Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana, ingin hidup bahagia. Itu 25
tahun yang lalu.
22 tahun yang lalu,
Pekerjaanku tidak begitu elite, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya,
keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai
ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya
akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin
karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan
aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan
orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk
memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti,
mereka pasti akan berubah.
19 tahun yang lalu,
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari,
melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai
kemudian berteriak "Horeee, Iya bisa terbang". Begitulah dia memanggil
namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot
halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, "Iya sayaaang," jika sudah
terdengar suara "Prang". Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas,
piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia
melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya
terpental. Dan dia cuma bilang "Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah,
Ma?"
18 tahun yang lalu,
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku
agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan
bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi
jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya.
"Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!" tapi aku tidak suka dia
menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak
aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga,
dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. "Horee, Iya jadi pemain
bola."
17 Tahun yang lalu
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah
aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu
bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya.
Yang aku tahu, hari itu hari Sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari
sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang
dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa
khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan "Iyaaaa..." Sebuah truk pasir
telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku.
Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini.
Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja
sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen.
Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata "Coba kalau kamu tak
belikan ia bola!"
15 tahun yang lalu,
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke
rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak
mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan
bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan
rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu
Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar
untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan
tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia.
13 tahun yang lalu,
Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu
hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan
uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di
SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan
sekolah. Aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan
dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku
yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku
mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah
untuk mengajari Kamila hidup tegar.
10 tahun yang lalu,
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya
sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi
bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. "Biar
cantik kalo kere ya ke laut aje." Mungkin itu kata-kata yang sering
kudengar. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis
juga.
"Sabar ya, Nak!" hiburku.
"Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!" pintanya padaku. Dan aku
menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam
dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan
aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu
tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena
sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.
7 tahun yang lalu,
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui
pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin
bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu
pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke
Malaysia. Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP.
Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua,
tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan
rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan
pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu
lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar
Kamilaku baik-baik saja.
4 tahun lalu, Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana.
Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila
tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah
siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah
istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena
akhir-akhir ini dia sering diganggu.
Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya.
Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila
bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik
usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang
pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat
hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada
aku. Dan aku bangga.
3 tahun 6 bulan yang lalu,
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia,
kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti
membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis,
aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula
kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk
menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus
anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa
memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.
2 tahun 6 bulan yang lalu,
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus
menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain
menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan
seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih
baik? Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku.
Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku
ada di sisinya di saat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya
sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada.
Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku
erat, seakan tak ingin melepaskan aku.
"Bapak, Iya Takut!" aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku
ingin menggantikannya.
"Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?"
"Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya
dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia
mati. Iya tidak salah kan, Pak!"
Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang
begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar
anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah
berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak
mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman
pada wanita itu.
2 tahun yang lalu,
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya.
Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi
aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana.
Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan 'blass" Kamilaku kini
tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah
anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku.
Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku,
dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang
kukenal.
"Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar."
"Tidak ... tidaaak ... " Kania berlari ke arah jenazah anakku. Diguncang
tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania
dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia
diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya "Terima kasih Mama." Aku baru
sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.
Setahun lalu,
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu,
aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh
diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu
yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, "Iya sayaaang,
apalagi yang pecah, Nak." Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah
hatiku. Mungkin orang tua kita memang benar, tak seharusnya kita menikah.
Agar tak ada kesengsaraan untuk Kamila anak kita. Benarkah begitu Iya
sayang?
Saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu ….
Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya ….
Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya …
Hal yang sangat menyakitkan adalah
Saat kau mengirimkan SMS pada temanmu, dia menghapus tanpa membacanya …
Saat kau membutuhkan jawaban dari SMS-mu, dia tidak menjawab dan mengabaikannya …
Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura-pura tidak melihatmu …
Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintamu …
Saat dia yang kau sayangi tiba-tiba mengirimkan kartu undangan pernikahannya
Hal yang sangat mengecewakan adalah
Kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan …
Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu …
Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu
Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu
Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu ….
Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan ….
Sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia ….
Saat temanmu menghapus SMS yang kau kirim sebelum membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura-pura tidak melihatmu…..
sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk & selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca SMS yang kau kirim ….
atau mungkin saja dia tidak melihatmu ….
Dan saat dia tidak menjawab SMS-mu ….
sebenarnya dia telah mengajarkanmu untuk menjawab SMS temanmu yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau belum bisa menjawabnya jangan biarkan SMSnya tanpa jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu ….
Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau saat dia yang kau sayangi tiba-tiba mengirimkan kartu undangan pernikahannya ….
sebenarnya sedang mengajarimu untuk rela menerima takdirNya ….
Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu ….
sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun
Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu …
sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya ….
Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan ….
sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan ….
Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang-orang yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan …
Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina …
Sebenarnya orang-orang tersebut sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu …
Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu …
“God always let you met few wrong people before He let you meet the right one. So that when you finally met the right one, you’ll know how to treasure him”
Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.
Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup
Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal dijalanan
Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,
Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !
Life is a gift
Live it…
Enjoy it…
Celebrate it…
And fulfill it.
Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu
Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan
Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya, ,,
It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone, but it’s
also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!!!
Download Anti virus ponsel jamanda cabir fix, anti virus ponsel simwork, download anti virus com warior, download gratis anti virus f-scure, anti virus gratis ponsel Zeon mobile, anti virus hp gratis, anti virus hp ponsel terbaik gratis, “anti virus gratis ponsel”, download aplikasi anti virus ponsel handphone
Warnet perintis di kota Delanggu Klaten (2007). Tercatat sebagai salah satu anggota Warnet Sehat AWARI sejak 2008.
Menerapkan desain bilik terbuka guna menghindari penyalahgunaan fungsi warnet sebagai sarana hiburan dan edukasi sehingga tidak digunakan untuk tempat mesum murah-meriah, terutama oleh kalangan pelajar, dan kami-pun tidak menyediakan konten saru / sara , provokatif. & pornografi.
Untuk menunjang keamanan user , kami telah mengaplikasikan perangkat CCTV yang mampu merekam secara otomatis selama 30x24 jam, sehingga dapat digunakan untuk membantu pihak berwajib bilamana diperlukan.
Kami juga berusaha mengurangi semaksimal mungkin program bajakan dengan cara menginstal software sejenis dengan software berlisensi free (open source), X-WINAMPS & X-Movie Database special design for X-FiRE, system restore terbaru yg canggih & legal (bukanya pake deepfreeze yg gampang dijebol) serta menggunakan program billing EZ Timebilling original dan sebagian OS Windows Home edition original.
Peta Buta
WiNAMP SUPER + Lyric
monggo silahkan di-download Super WiNAMP v.2 - 2011
plugin mini lyric udah di update & bug pada gracenote auto tag-nya udah diperbaiki...
Ini cuman cocok buat WinXP, ntar kapan-kapan kalo sempet tak update buat yangWindow 7
Semua Link yg ada disini adalah link yg gw anggap penting hasil surfing/blogwalking, bukan karena tukar guling antar sesama blogger utk alasan SEO
serta semua link ini gw comot tanpa ijin, & gw jg g' ngarepin backlink sama sekali.
just blogging, fck *ff SEO Rules... !!
Silahkan koman-komen, dan berinteraksi dengan teman-teman, tapi mohon maaf kalau jarang membalas komen dari temen-temen semua, bukan berarti kami melupakan ataupun tidak sayang kepada kalian, tapi terus terang kami sekarang jarang nge-update blog ini...!