Bookmark and Share

13 Oktober 2024

Tutorial Install FluidNC

 


FluidNC adalah CNC controller generasi penerus dari GRBL yang saat awal dikembangkan dulu ditujukan untuk MCU arduino uno, tapi dan dalam perkembanganya dapat di pasang ke MCU keluarga arduino lainnya (Arduino Nano / Mega 2560) MCU 8 bits dengan clock speednya hanya 16Mhz dengan jumlah pin yang sangat terbatas.

Sedangkan FluidNC menggunakan MCU ESP32 yang mempunyai spesifikasi jauh diatas arduino, dengan dual processor 32 Bits clock speed 240 Mhz jumlah pin IO yang lebih banyak serta telah dilengkapi bluetooth dan wifi (tapi tidak bisa jalan keduanya hanya dapat dipilih salah satunya, mau pakai firmware wifi atau firmware bluetooth untuk koneksi nirkabeknya).

Meski telah dilengkapi dengan koneksi bluetooth dan wifi, tapi FluidNC ini masih tetap bisa dioperasikan dengan koneksi kabel USB seperti jaman pakai arduino uno dulu.
Jadi dengan FluidNC ini kita punya beberapa opsi untuk menjalankan mesin DIY CNC kita, yaitu:
1. Dengan kabel USB (seperti ketika kita menggunakan arduino Uno) 
    > Komputer dengan software Gcode Sender - kabel USB - ESP32 (FluidNC) - mesin CNC
2. Dengan koneksi Bluetooth  (seperti ketika kita menggunakan arduino Uno + modul bluetooth HC-5) 
    > Komputer / Smartphone - koneksi bluetooth - ESP32 (FluidNC) - Mesin CNC
3. Dengan koneksi WIFI 
   >  ESP32 + SD Card (FluidNC) - Mesin CNC 
             |
       Komputer / Smartphone (digunakan sebagai remote control)

Ketika kita menggunakan FluidNC dengan koneksi WIFI, kita harus pasang modul SD Card, karena fungsi komputer / smartphone hanya digunakan sebagai remote control yang berbasis WebUI, dan di komputer atau smartphone ndak perlu nginstall aplikasi macem-macem sebagai gcode sendernya, karena fungsi gcode sender sepenuhnya ditangani oleh ESP32+FluidNC makanya mutlak diperlukan SD card untuk menampung file G-Code yang kita buat dengan software CAM (Artcam / Vectric Aspire / estlcam dsb).

Di komputer / smartphone kita hanya perlu :
  • Konekkan jaringan wifi dengan FluidNC, 
  • Masukkan password default 12345678
  • Buka browser internet, 
  • Masukkan ip adress 192.168.0.1 atau fluidnc.local 
  • Maka kita dapat mengontrol semua fungsi mesin DIY CNC  kita,  seperti homing, jog, probing, kirim file gcode ke sd card yang terpasang di FluidNC serta menjalankanya

Berikut ini adalah cara install FluidNC dengan sistem koneksi WIFI

Bahan (Hardware) yang dibutuhkan:

  • ESP32
  • Kabel USB
  • Modul MicroSD reader
  • Display Oled 128x64  4pin


1. Install driver CH340 yang diperlukan untuk komunikasi antara board ESP32 dengan komputer

oh ya untuk upload firmware fluidNC ke board ESP32 kita tidak perlu menginstal macam-macam tool seperti ketika jaman upload firmware grbl di arduino uno , yang haru install arduino ide, java dll
yang kita butuhkan disini hanyalah driver CH340

2. Download Firmware FluidNC 

Sebenarnya ada beberapa cara untuk install firmware FluidNC ini, yaitu dengan FluidNC web installer dan yang kedua dengan pre-compiled files , yang akan kita lakukan adalah cara kedua

klik latest, atau bisa juga lewati link FluidNC Release untuk download firmware FluidNC versi terbaru

untuk versi Window  :  fluidnc-v3.8.3-win64.zip untuk versi Linux dan Mac  :  fluidnc-v3.8.3-posix.zip
untuk file lainya diabaikan saja

Setelah firmware FluidNC berhasil di download, 

kemudian exstrak/unzip file hasil download tersebut.



3. Setelah diekstrak / unzip maka akan ada beberapa folder dan file berektsensi bat (file yang akan kita gunakan adalah : erase.batinstall-wifi.bat dan install-fs.bat)


4. Install Firmware FluidNC ke board ESP32
Pastikan kualitas kabel USB bagus, karena seringkali kegagalan koneksi antara Komputer dengan board ESP32 disebabkan karena kabel USB yang kurang bagus
Install dengan urutan sebagai berikut :

a. erase.bat      
- untuk membersihkan ESP 32 dari firmware yang mungkin telah ada sebelumnya
setelah proses erase selesai,  kemudian  lanjutkan ...

b. install-wifi.bat 
- ini adalah firware FluidNC dengan koneksi WIFI (untuk install yang versi bluetooth jalankan install-bt.bat)
setelah proses install ini selesai, seharusnya board akan restart dan wifi otomatis telah menyala, coba chek koneksi wifi di komputer / laptop atau smartphone anda maka akan muncul 1 ssd baru yang bernama FluidNC  , coba konekkan dengan memasukkan password default FluidNC : 12345678
biasanya otomatis akan terbuka jendela browser fluidNC, jika tidak terbuka otomatis anda bisa membuka manual, disembarang browser internet dan masukkan ip default FluidNC 192.168.0.1



beginilah tampilan awal fluidNC, ternyata ada peringatan File index.html is missing, kita harus install file systemnya agar fluidNC bisa berjalan normal.

c. install-fs.bat 
 - untuk install file system 
setelah proses install  install-fs.bat selesai dan board ESP32 telah restart, buka kembali koneksi wifi, konekkan kembali FluidNC dengan password default: 12345678, kemudian buka web browser dengan ip 192.168.0.1 maka tampilan akan berubah menjadi seperti dibawah ini

ternyata terdapat error [MSG ERROR: Cannot open configuration file: config.yaml] 
ini normal karena system fluidNC tidak bisa menemukan file config.yaml , yaitu file configurasi yang mengatur IO serta pengaturan parameter lainya

d. Install file config.yaml
File config.yaml adalah file konfigurasi IO beseta parameternya yang sesuai dengan mesin kita,
sebagai contoh silahkan download contoh file config.yaml  dari link ini fluidnc-config-files-main banyak sekalli contoh file config yang bisa kita edit dan sesuaikan dengan IO mesin CNC kita
oh ya salah satu kelebihan FluidNC ini adalah kita bisa simpan beberapa konfigurasi untuk mesin DIY CNC yang berbeda dalam beberapa file config yang berektensi yaml, ketika ingin menggunakan controller FluidNC ini untuk mesin yang lain tinggal kita set file config yang sesuai tanpa harus ngedit compile dan upload firmware , jadi sangat praktis sekali bukan?

e. Testing & Comisioning
Lakukan testing, coba lakukan jog mesin, apakah arah sudah sesuai, 
- Jika ternyata ada axis yang terbalik gerakanya, buka file config yaml ,
  cari dibagian axis yang terbalik arah gerakanya > direction_pin: gpio.XX:low 
  XX adalah no pin, sedangkan low untuk merubah arah gerakan (defaultnya adalah high)
- Atur steps_per_mm:  agar sesuai antara yang kita perintahkan dari controller dengan jarak sesungguhnya
- Test Homing apakah sudah berjalan dengan benar
Saat melakukan testing & commisioning dengan merubah parameter config dengan live tuning , setelah FluidNC direstart maka parameter yang diubah tersebut tidak akan tersimpan dan akan kembali ke setingan awal. untuk menyimpan harus dilakukan manual, dengan mengetikkan perintah $CD=config.yaml (nama file config.yaml disesuaikan dengan file yaml yang sedang digunakan)


Catatan & Troubleshooting:

  • Pastikan sambungan antara modul Oled display / SDcard reader dengan modul ESP32 terkoneksi dengan baik (chek dengan multimeter)  karena oled tidak akan bisa menyala sama sekali jika koneksi salah / sambungan tidak terhubung dengan baik dan SD card reader akan menampilkan pesan error jika ada salah satu pin yang tidak terhubung dengan sempurna.
  • Jangan menggunakan Micro SD 2GB , Micro SD harus format dengan system FAT 32.
  • Ada bug (Fluidnc-v3.8.3) saat load file gcode yang nama filenya mengandung karakter & maka proses loading akan gagal dan menampilkan pesan error 66 Failed to open file , solusinya ganti nama file yang mengandung karakter & dengan karakter lain misal tanda strip - maka semua akan lancar (contoh : marsha & bear.gcode   diganti dengan marsha - bear.gcode)
  • Di FluidNC kalau ada yang nyari-nyari fitur Auto leveling / heightmap (biasanya untuk bikin PCB) , segera lupakan saja karena memang FluidNC tidak mendukung fitur tersebut, solusinya gunakan gcode sender external yang punya fitur auto leveler seperti bCNC, UGS Platform dll, tapi jangan gunakan Estlcam ya.., karena meski komplit fiturnya, ringan & keren tapi Estlcam tidak support grbl, meski pakai board arduino uno/nano/mega tapi dia punya firmware sendiri dan fungsi pinoutnya saja yang disesuaikan dengan arduino+grbl agar yang mau pindah dari grbl ke estlcam ndak perlu repot ngubah wiringnya, saran saya gunakan UGS Platform saja koneksi dengan telnetnya gampang sekali (kalau masih bingung kapan-kapan tak buatin tutorialnya) serta fiturnya sangat komplit dengan berbagai macam plugin, terutama auto leveler dan probingnya.

bersambung ...


Disclaimer: 

Artikel ini murni catatan dari workshop kami CROSSFiRE tech 2024, bukan hasil copas-copasan blog orang lain, yang kelak kami gunakan sendiri untuk memudahkan mengingat setiap hal yang pernah kami kerjakan.

18 September 2024

Memperbaiki hasil print yang muncul bercak blok warna

 


Sudah beberapa hari ini setiap kali print sering muncul bercak blok warna warni, kadang blok hitam di kertas yang sedang diprint, munculnya random tidak di setiap kertas yang diprint.

Cari-cari tutorial nggak nemu-nemu, akhirnya bongkar sendiri printer, dan kecurigaan penyebab masalah mengarah ke pita encoder strip printer yang letaknya di depan head yang kotor.

Setelah dilepas ternyata pita encoder strip tersebut sangat kotor kena percikan tinta. coba bersihkan dengan tisu basah ndak bersih-bersih, kemudian bersihkan pakai sabun cuci piring bisa lumayan bersih, tapi ada beberapa bagian yang garis-garis encodernya hilang/pudar.

Meski ada beberapa bagian dari encoder yang pudar garisnya di sisi kiri tapi nekad tetap dipasang, ketika printer dihidupkan normal, tapi ketika dipakai print, saat hampir selesai 1 kertas tiba tiba indikator power warna hijau dan indikator kertas warma oranye berkedip bersama-sama dan printer macet.
kemudian coba dibalik, sekarang yang pudah kami taruh di sisi kanan, ketika printer dihidupkan saat head kalibrasi kekanan saat sampai dikanan langsung berenti dan lampu power dan kertas ngeblink, printer macet tidak bisa digunakan.

Karena sudah malam, dan banyak orderan print yang ngantri akhirnya bongkar-bongkar bangkai printer di gudang, dan nemu beberapa pita encoder strip dari printer epson L210 dan L 220 yang kondisinya sangat kotor, setelah dibersihkan dan dicuci tapi hati-hati jangan sampai garis stip-stripnya bisa kehapus seperti seri L210 kami yang saking kotornya kami cuci dengan deterjen malah ndak bisa kepakai karena jadi kinclong karena garis strip-nya ikutan kehapus :-( 
oh ya ada yang menyarankan untuk cairan pembersihnya dengan tisu yang di basahi dengan minyak caplang. 
setelah dichek ada yang sudah parah tapi nemu 1 punyanya L220 yang masih lumayan bagus kondisinya.

Ternyata encoder strip Epson seri L3110 tidak sama persis dengan encoder Epson L210 dan L220, encoder L3110 bentuk fisiknya lebih kecil dan agak pendek, sehingga jika encoder strip L210 atau L220 dipasang maka akan kepanjangan dan kendor / tidak bisa kencang/tegang. 
Akhirnya  encoder strip yang L220 tersebut kami panjangkan lobang pengait sebelah kanan dengan pisau cutter, kemudian kami tekuk dan isolasi ujungnya untuk cantolan pengait sisi kanan sehingga panjangnya sesuai panjang pita aslinya. dan setelah dicoba hasilnya sangat memuaskan, printer kembali dapat digunakan dengan lancar dan hasilnya bersih.

Catatan : 
Solusi nekad dan awur-awuran ini hanya untuk sementara, karena tetap harus ganti dengan sparepart ori, di market place banyak dijual encoder strip epson L3110, tapi hati-hati karena banyak yang komplain karena barang yang dikirim tidak cocok dengan ukuran aslinya tapi kepanjangan (mungkin itu sparepart untuk seri L210 atau L220)

 

05 Oktober 2023

Cara resize pas foto dengan ukuran foto dan file size yang tepat

 



Seringkali saat mengunggah syarat CPNS kita dibuat pusing dengan ukuran pas foto yang telah ditentukan, misal : 
- File format jpg 
- Ukuran 4 x 6 
- File size antara 100KB - 1000KB
 
Nah... yang seringkali terjadi adalah ketika kita crop dengan software grafis maupun online tool, ukuran 4x6 tercapai tapi filesize-nya terlalu kecil atau besar tidak sesuai dengan ketentuan persyaratan.
Maka kali ini kami ingin membagikan cara merubah pas foto agar ukuran sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dengan menggunakan software grafis Photoshop.

1. Buka file foto yang akan dirubah
2. Ubah ukuran foto
    klik Image > Image Size


3. Ubah ke dpi yang lebih tinggi, 
misal 300dpi (nilai width & Height otomatis berubah menyesuaikan nilai dpi yang kita masukkan)


4. Masukkan ukuran yang diinginkan
cukup masukkan salah satu ukuran, misal Height=6cm, maka width otomatis menyesuaikan , 
Jangan hilangkan constrain Proportions agar gambar/foto tetap proporsional (obyek tidak jadi kurus atau gemuk) 
untuk ukuran height nanti bisa dicrop atau diseting dari canvas sizenya

5. Untuk membuat tepat ukuran 4 x 6 , klik Image > Canvas Size… 
    Masukkan width = 4 cm



akan muncul peringatan bahwa terjadi clipping image, karena ukuran canvas baru lebih kecil dari ukuran saat ini (ukuran gambar sama dengan ukuran canvas) 
klik proceed, maka image sekarang sudah menjadi benar-benar 4 cm x 6 cm

6. Simpan gambar ke format yang diinginkan
Klik File > Save As

Tentukan nama dan jenis file nya


Sambil diatur parameter yang ada.

Jika ukuran target (ukuran akhir file) tidak sesuai dengan yang kita inginkan , misal kita ingin ukuran akhir file nanti diatas 100 Kb atau lebih, padahal slider quality sudah maximun tapi ukuran masih terlalu kecil, maka ulangi langkah no 3 (klik image > Image Size), tapi ganti resolusinya dengan yang lebih tinggi



Image > Image Size
Ubah Resolution ke 400 dpi
(nilai Width & Height otomatis berubah)
Klik OK

Kembali ke langkah no 6 (simpan file) apakah hasil sudah sesuai yang diharapkan? 
Jika belum ulangi langkah 3 & 6 hingga ditemukan ukuran yang sesuai dengan yang diharapkan


Untuk membuktikan apakah gambar benar benar ukuran 6 x 4 cm, coba buka ms word dan insert gambar tersebut di ms word, dan lihat propertinya 


Tips:
Saat melakukan langkah ke 3 pertama kali, usahakan dpi yang agak besar, karena jika terlalu kecil dan ingin menaikkan ukuran file, ketika balik ke langkah 3  dan dpi dinaikkan terlalu extrem maka meski ukuran sesuai dengan yang kita kehendaki tapi gambar akan pecah


23 Juli 2023

Setup dan Instalasi Koneksi Bluetooth di GRBL Arduino CNC

 

Agar mesin CNC Router berbasis GRBL Arduino Uno bisa dikontrol wireless dari perangkat PC, Tablet, Smartphone dengan OS android maupun Windows (kalau mac belum pernah nyoba, karena ndak punya perangkatnya), harus ditambahkan modul bluethooth (HC-05 atau HC-06)


1. Setting Modul bluethoot HC-05

Disini diperlukan modul tambahan USB to Serial PL2303 sebagai jembatan untuk komunikasi antara modul HC-05 dengan perangkat komputer
hubungkan antara modul USB to Serial dengan HC-05

  • Vcc - Vcc
  • Gnd - Gnd
  • Rx - Tx
  • Tx - Rx

NB: 

  • Koneksi Rx & Tx antara modul USB to serial dan HC-05 harus disilang
  • Untuk masuk mode setup (ditandai led berkedip), 
  • Pada modul HC-05 pin enable harus diberi logika 1 (hubungkan ke vcc 3,3v)

Buka arduino IDE

Buka serial monitor

  • Set baudrate  38400
  • Pilih Both NL & CR


Ketikkan perintah AT
Jika muncul OK, berarti koneksi telah benar

Untuk chek parameter, ketik perintah :
AT+NAME?    = untuk chek nama perangkat
AT+PSWD?    = untuk chek password
AT+UART?    = untuk chek baudrate

Untuk merubah konfigurasi
AT+NAME=MYCNC    = untuk merubah nama perangkat menjadi MYCNC
AT+PSWD=1234    = untuk merubah password perangkat menjadi 1234
AT+UART=38400,0,0    = untuk merubah baudrate perangkat menjadi 38400

NB: 
  • Semua perintah harus dengan huruf KAPITAL
  • Untuk setting baudrate (UART) harus ditambah koma nol koma nol (38400,0,0)

2. Pasang modul Bluetooth HC-05 ke board GRBL Shield Arduino Uno 

Hubungkan antara modul Bluetooth HC-05 ke board Shield Arduino Uno 

  • Vcc - Vcc
  • Gnd - Gnd
  • Rx - Tx
  • Tx - Rx

Koneksi Rx & Tx antara modul Bluetooth HC-05 dengan board GRBL Shield Arduino Uno  harus disilang.



3. Install GRBL Controller di Smartphone 

Disini saya menggunakan applikasi GRBL Controller yang saya download dari android playstore sebagai g-code sendernya.


Saat pertama kali, buka menu bluetooth setting di android, sambungkan dengan nama bluetooth mesin CNC kita, masukkan password yang telah kita setting saat langkah pertama tadi, 
buka aplikasi GRBL controller, tekan logo bluetooth pada layar kanan atas, maka akan muncul daftar bluetooth yang diterima oleh smartphone kita, koneksikan dengan mesin cnc kita, setelah terkoneksi kita dapat mengontrol mesin cnc kita dari smartphone (jog, seting zero axis, menjalankan program gcode, serta mengatur parameter setingan grbl $)

Catatan : 

Untuk mengontrol mesin CNC yang telah dilengkapi dengan modul Bluetooth HC-05 ini tidak harus menggunakan smartphone android saja, tapi bisa, menggunakan PC/Laptop kita dengan syarat PC/Laptop telah dilengkapi dengan perangkat bluetooth juga.

Bahkan kami sempat lancar test dengan menggunakan tablet Windows merk advance (seri berapa sudah lupa) pinjaman dari seorang teman.

GRBL controller versi window yang sempat kami coba di tablet tersebut adalah : UGS, Candle dan bCNC yang biasa kami pakai di PC.

Tapi untuk software Estlcam belum sempat nyoba bisa atau enggak kami kurang tahu pasti






01 Januari 2022

CROSSFiRE Sales & Service


CROSSFiRE Net Delanggu

Melayani :

Penjualan :

  • Flashdisk
  • CD Blank
  • Mouse
  • Keyboard
  • Card Reader

22 Desember 2021

Cara Membuat Bill Of Material pada Diptrace



Berikut ini tutorial cara membuat Bill Of Material pada software Diptrace
Buka File skema yang telah anda buat dengan Diptrace
1. Klik Object
2. Klik Bill Of Material


Muncul Jendela Create Bill Of Materials
3. Pilih Group Rows by : Name and Value
4. Centang :
    a. Add Header
    b. Add Row Number
    c. Add Total Quantity
5. Pada bagian Colums isi dengan :
    • Ref Def
    • Value
    • Quantity
6. Untuk Bikin Tabel Bill Of Material pada halaman Skema : Klik Place table
(Untuk export tabel ke excel csv : pilih Export to File)


Muncul Tabel Bill Of Material


Untuk Mengatur lebar kolom dengan cara:

7. Klik kolom yang akan dirubah, kemudian isi nilainya sesuai yang diinginkan



Untuk membuat daftar komponen agar tidak terlalu panjang 
(daftar komponen tersusun 2 baris/lebih) , Serta mengatur lebar &  tinggi kolom dilakukan dengan cara: 


10. Klik kolom yang akan diatur
11. Agar daftar komponen tidak terlalu panjang, sebaiknya dibikin 2 susun atau lebih dengan cara:
Taruh kursor diantara daftar komponen, kemudian tekan enter, sehingga daftar komponen disebelah kanan kursor akan turun kebawah


12. Mengatur lebar kolom: isi nilai column width
13 Mengatur tinggi kolom: isi nilai Row Height
14. Tekan OK



 


12 November 2020

Memperbaiki Scanner Epson L220 yang hasil scannya bergaris belang-belang vertikal

 


Beberapa waktu yang lalu kami sempat pusing dengan masalah hasil scan epson L-220 yang bergaris belang-belang, terutama saat scan dokumen berwarna. setelah googling kesana kemari hampir semua blog yang isinya sama (biasalah artikel copas) yang sarannya adalah : bersihin kaca scanner, pastikan kaca scanner aseli, terakhir yang paling konyol adalah "bawa ke service center" lha kalau nyuruh bawa ke tukang servis, ngapain pusing nyari tutorialnya??

Masih belom nyerah, coba lagi nyari tutorial di youtube kebanyakan malah ngebahas hasil scan yang ketika diprint bergaris yang tentu saja itu masalah di printing device bukanya scanner device-nya.
Sedangkan masalah kami adalah hasil scan yang bergaris vertikal dan selalu terjadi di tempat yang sama, jadi file hasil scan baik pdf ataupun jpg-nya bergaris.

Berbekal pengalaman saat ngatasi hasil print bergaris yang akhirnya bisa diatasi dengan membersihkan pita encoder  printer yang kotor terkena percikan tinta, perkiraan kami di dalam unit scanner pasti ada semacam pita encoder / pita kalibrasi (karena saat printer pertama dijalankan, lampu & optik scanner bergerak-gerak maju mundur dikit seperti sedang melakukan proses kalibrasi) yang rusak / kotor sehingga hasil scan selalu bergaris di vertikal di tempat yang sama.

Berikut ini kami sertakan contoh hasil scan yang bergaris vertikal, beberapa kali  kami coba scan dokumen yang berbeda selalu bergari di tempat yang sama.
Hasil scan bergaris vertikal (belang-belang)

Langkah Perbaikan :
1. Lepaskan kabel pita beserta unit scanner device dari printer.
2. Balik dan lepaskan keempat sekrupnya.
3. Buka unit scanner device, 
ada 2 bagian, body atas bagian kaca dan body bawah terdiri dari kabel pita, unit motor & roda gigi yang berfungsi sebagai penggerak unit "sumber cahaya & optik"
4. Perhatikan bagian body atas, chek pita kalibrasi berwarna putih di ujung kanan kaca scanner (tempat unit sumber cahaya & optik scanner parkir) yang diapit antara body scanner dengan kaca scanner 
jika letaknya miring atau kotor, maka dijamin hasil scan mawut / berantakan / ra karuan.

dan ternyata benar dugaan kami, pita kalibrasi yang berwarna putih terlihat ada bercak kehitaman, seperti bekas air (mungkin karena lembab)

5. Lepas kaca scanner, kemudian bersihkan pita kalibrasi dengan tisu lembut, kemudian pasang kembali dan silahkan coba, pasti hasil scan langsung bersih tanpa ada garis vertikal belang-belang lagi

Berikut kami sertakan hasil scan sebelum dan setelah diperbaiki, 
- gambar sebelah kiri : garis vertikal terlihat jelas ketika scan warna dan selalu berada di tempat yang sama
- gambar sebelah kanan : hasil scan bersih, tanpa ada garis vertikal yang mengganggu
Perbandingan hasil scan
sebelum & setelah dibersihkan pita kalibrasi scanner

Itulah pengalaman kami saat memperbaiki unit scanner printer Epson L220 yang hasil scan bergaris belang-belang vertikal (Selasa Kliwon, 10 November 2020 pukul 22.15 pm @ CROSSFiRE net Delanggu).
Cara ini berhasil kami gunakan untuk mengatasi masalah pada printer Epson L220, menurut kami bisa pula diterapkan pada printer scanner tiper atau merk lain yang konstruksinya mirip dengan Epson L220.

Selamat mencoba & moga berhasil kawan .....

02 Agustus 2020

Tutorial Flash Firmware (Stock ROM) Sony Xperia Z1 D5503 beserta troubleshooting-nya



Beberapa hari yang lalu, seorang kawan datang, sambat kalau HP satu-satunya, Sony Xperia Z1 bootloop. Udah dibawa ke tempat service HP tetep nggak bisa dibenerin juga.
Katanya pasrah Xperia-nya mau diodal-adul juga nggak apa-apa (buat experiment), toh bawa ke bengkel HP aja dibalikin, udah mentok katanya.
Kondisi Xperia Z1 nya lumayan mawut, casing belakang lepas, batere udah diganti (nggak ori lagi) kaca flash light lepas, casing & body dipasang dengan di solasi/lakban di sekelilingnya. Mungkin juga karena liat kondisi nya yang wawut-wawutan, teknisi bengkel jadi males buat benerinya. :-) 

OK langsung saja kita eksekusi Xperia Z1 yang entah tipe/model apa aku nggak ngarti,
siapin Tool & Softwarenya :
- Kabel data yang kualitasnya bagus
- Software Flashtool = Sony Mobile FlashTool by Androxyde 
Tapi ingat ya tool ini tidak support untuk seri Sony Xperia C4 dan C5 . 
Jangan menggunakan aplikasi ini untuk melakukan Flashing seri Sony Xperia C4 dan C5 jika kalian lakukan malah akan berakibat Brick.
- Untuk driver udah include dalam software flashtool diatas, jadi nggak perlu download lagi
- Firmware yang sampai saat ini Saya belum tau Xperia Z1 jenis apa, karena kondisi HP yang bootloop, serta bodi yang amburadul, ntar aja kita cari tau yah....

1. Install Software Flashtool beserta drivernya :
Software yang akan kita gunakan untuk nge-flash adalah Sony Mobile FlashTool by Androxyde
- Install Software Flashtool yang telah anda download (Flashtool-0.9.28.0-windows)


- Install Driver Sony Xperia Z1
Setelah Software Flashtool selesai diinstal, buka file Flashtool-drivers.exe yang biasanya berada di folder C:\Flashtool\drivers


Saat Install driver ini anda bisa centang semuanya, atau pilih file yang diperlukan saja sehingga proses install cepat dan tidak memakan banyak space hardisk
File yang wajib diinstall:
Flashmode Drivers, Fastboot Drivers serta Pilih drivers yang berhubungan dengan Xperia Z1 saja yang lainya nggak usah dipilih, kemudian klik Install

Pilih Flashmode Driver & Fasboot Driver

Pilih drivers yang berhubungan dengan Xperia Z1 saja yang lainya nggak usah dipilih

Setelah klik Install, saat proses install biasanya muncul window pop up peringatan Windows Security seperti dibawah ini 

Klik pilihan kedua / yang bawah (Install this driver software anyway)

pesan peringatan ini akan muncul beberapa kali sesuai jumlah driver yang telah anda centang/pilih tadi
Setelah selesai klik Finish

Proses Install Driver Xperia Z1 telah selesai

2. Jalankan Software Flashtool
- Jalankan Software Flashtool (C:\Flashtool\FlashTool64.exe)
Saat dijalankan akan terhubung dengan internet (Syncing devices from Github)


Jika anda perhatikan INFO yang saya kasih tanda merah "Loaded 0 devices" ini nanti adalah sumber masalah nantinya, yaitu file firmware tidak akan terbaca oleh software, ini disebabkan karena saat software flashtool dijalankan akan berusaha terhubung dengan internet (Syncing devices from Github)
masalah ini disebabkan karena :
- Komputer tidak terhubung dengan internet
- Koneksi internet diblokir oleh Firewall
segera benahi koneksi internet atau disable setingan firewall komputer anda sehingga mengijinkan flashtool terhubung ke internet
- Jalankan ulang Software Flashtool, jika semuanya lancar maka akan tampil seperti di bawah ini : 
Loaded 127 devices

3. Mencari tahu tipe Xperia Z1
Seperti yang telah saya katakan didepan bahwa saya tidak tahu sama sekali tipe Xperia Z1, sehingga ketika mau download firmware bingung mau pilih yang mana, padahal jika salah download firmware tersebut tidak dapat di flashing ke perangkat cellphone
Caranya adalah sebagai berikut :
- Matikan perangkat Xperia Z1, kemudian hubungkan cellphone ke komputer dengan USB kabel data yang berkualitas bagus.
- Klik Tombol bertuliskan BLU (Bootloader Unlock) yang letaknya di kiri atas , samping tombol bergambar Petir

- Kemudian muncul jendela pop up (Wait for flashmode) ikuti saja perintahnya :
  > Matikan Xperia Z1, karena baterenya nggak bisa dilepas, maka caran matiin secara paksa (Force Shutdown) adalah dengan menekan tombol POWER bersamaan dengan Tombol Volume UP secara bersamaan selama kurang lebih 5 detik. 
kemudian tekan tombol Volume Down sambil colokkan kabel USB

    > Maka akan terdeteksilah tipe Xperia Z1 anda (Current device D5503), dalam kasus ini ternyata tipenya adalah D5503

4. Download Firmware Xperia Z1 D5503
Sekarang saatnya berburu Firmware Xperia Z1 D5503 yang ukuranya 1,2 - 1,5 GB
- Googling dengan keyword Firmware Xperia Z1 D5503
- akan muncul banyak situs yang menyediakan link Firmware Xperia D5503, salah satunya adalah dari situs nanda.id .
- Jika download dari google drive, agar nggak banyak masalah login dulu ke akun gmail anda !!
- Letakkan file firmware berektensi ftf ke folder default firmware (C:\Users\USER NAME\.flashTool\firmwares) atau boleh juga di sembarang tempat, ntar tinggal ngarahkan ke path tempat file tersebut diletakkan
Default Folder firmware : C:\Users\Administrator\.flashTool\firmwares

5. Flashing
- Klik tombol bergambar Petir di kiri atas, kemudian muncul jendela baru, pilih Flashmode, kemudian OK
1. Klik tombol gambar Petir
2. Pilih Flashmode
3. Klik OK
 
Akan muncul jendela seperti dibawah yang menampilkan Firmware yang telah anda download sebelumnya, jika firmware tidak muncul coba arahkan Source folder ke folder tempat anda menyimpan firmware tersebut, jika tidak muncul juga coba chek koneksi internet dan disable setingan firewall komputer anda.
Klik Firmware , centang Wipe USERDATA , kemudian klik Flash


1 - Prepare for Flashing


Matikan Cellphone, Tekan Volume Down sambil Colokkan Kabel USB

Proses Flashing sedang berjalan

Proses Flashing hampir selesai

Proses Flashing telah selesai

- Setelah Proses Flashing selesai, cabut kabel USB, kemudian hidupkan Xperia Z1 D5503 , saat pertama kali dihidupkan akan sangat lambat (7-10 menitan) jangan panik terutama saat liat layar biru dengan animasi mirip asap yang lumayan lama tersebut mungkin anda mengira bootloop lagi, santai & sabar saja.
setelah loading pertama kali yang super lama tersebut maka Xperia Z1 D5503 kita akan normal kembali, percayalah untuk proses restart selanjutnya nggak akan selama ini kok.

Catatan :
Oh ya Tutorial ini telah kami ringkas, karena saat ngoprek Xperia Z1 ini banyak sekali masalah yang kami hadapi, terutama masalah Firmware tidak muncul di sotware Flashtool, yang ternyata disebabkan karena koneksi internet yang diblokir oleh aplikasi TinyWall (semacam Firewall-nya windows) yang kami install di komputer kami, serta di awal mula belum tahu cara mengidentifikasi tipe Xperia Z1, sehingga kami banyak ngabisin waktu & bandwidth buat coba-coba download Firmware sak-sak'e yang ternyata salah. :-(
tapi sebenarnya dari flashing dengan firmware yang salah tersebut akan terbuka identitas tipe/model Xperia Z1 yang kita oprek, lihat saja INFO - Current device-nya disitu terlihat D5503, yang mana firmware yang harus kita download adalah firmware Xperia Z1 D5503

Coba flashing dengan firmware sak-sak'e tapi gagal karena enggak cocok dengan cellphonenya

Tutorial ini work so fine di komputer yang sehari-hari digunakan untuk keperluan ngetik, ngeprint, scan, browsing, download, denger lagu, liat youtube serta server billing di warnet kami yang artinya enggak dibutuhkan komputer khusus atau dengan spek tertentu yand dedicated buat ngeflash handphone (karna kami emang bukan teknisi handphone, cuman buat hobi doank).

Spek Komputer :
- CPU Built up LENOVO
  - Proc : Intel Core 2 Quad Q8200 2.33GHz
  - RAM 2 GB
  - Windows 7 Ultimate x64 lite edition
  - TinyWall = aplikasi pengganti firewall bawaan window

Tutorial ini bukan hasil copas, murni pengalaman sendiri buat sekedar catatan pribadi  yang mungkin berguna bagi kalian yang ngalamin masalah yang sama dengan kami.

OK sodara-sodara udahan dulu yah.. udah jam satu dinihari nih, saatnya istirahat....
thx's dah baca-baca tutorial ini, semoga bermanfaat serta jadi amal jariyah kita.... 
zz zzz zzzz .......

Bookmark and Share