Bookmark and Share

08 April 2014

Tutorial PRESTASHOP 1.6

Salah Satu Fitur yang paling kami sukai dari release terbaru Prestashop v1.6 ini adalah sangat fleksibel meski dibuka dengan berbagai macam browser internet dari perangkat yang berbeda (PC, Smartphone, Tablet) calon pembeli tidak perlu mencari-cari / klik tombol mobile version buat menyesuaikan tampilan dengan perangkat yang mereka gunakan.
Asumsi kami adalah anda telah berhasil menginstall prestashop di web hosting dengan fantastico ataupun softcaulus, sehingga tidak akan kami bahas kembali cara nginstallnya OK...!!

Masuk ke Back Office

Download Localization Pack
Localization>Localization
Import a Localization pack
Pilih INDONESIA
Content import (centang semua)
Centang Download pack data – Yes
Kemudian klik Import





Setting Lokalization --> Indonesia
Scroll mouse ke bawah (CONFIGURATION)
Sekarang Default language udah ada pilihan Indonesian
Default language   : Indonesian
Default Country    : Indonesia
Default Currency  : Rupiah
Time zone             : Asia/Jakarta
Klik Save


Localization>Countries
Kemudian enabled-kan  Indonesia  Klik Save
(sekarang countries yang enabled ada 2, yaitu US dan Indonesia)
Kalau ingin jualan di indonesia aja, mendingan di disabled aja United States –nya







Untuk mengubah ke bahasa Indonesia
Localization>Language> kemudian disabled-kan English








Setting Kurir
Setting Kurir
Masuk ke Shipping>Kurir
Klik Mengedit>Klik Tab no2 Lokasi dan biaya> centang Asia (karena Indonesia masuk zona Asia)

Kesalahan dalam menseting zona ini akan berakibat fatal saat user checkout maka muncul pesan kesalahan seperti ini :
Tidak ada kurir untuk alamat yang Anda pilih.
Tidak ada kurir untuk alamat : "Alamat Saya".




Akibat salah dalam menseting zona
Setting Mata Uang
Klik Lokalisasi>Mata Uang
Disabled Dollar
Klik Mengedit pada Mata Uang Rupiah
Pada pilihan Format Mata Uang pilihlah X00.000,00
Jika ingin pakai desimal pilih ya
Kesalahan setting format mata uang ini akan berakibat terbaliknya penulisan mata uang (contoh 100.000,00 Rp) di front office, sehingga akan membingungkan pembeli
Disabled Dollar & Klik Mengedit pada Mata Uang Rupiah

Pada pilihan Format Mata Uang pilihlah X00.000,00

Kesalahan setting format mata uang ini akan berakibat terbaliknya penulisan mata uang


01 April 2014

Siapa Perampok Sebenarnya?

Dalam sebuah perampokan bank, para perampok mengingatkan semua sandera, "Jangan bergerak. Kehilangan uang di bank ini nggak akan berpengaruh banyak buat kalian. Serahkan saja pada kami, lebih baik sayangilah nyawa kalian!"
Ini bukan sekadar ancaman. Ini disebut Merubah Paradigma. Cara berpikir otak akan mudah terpengaruh dalam tekanan tertentu.

Ketika teller wanita merasa ketakutan yang berlebihan, perampok berkata, "Tenang saja nona. Isi saja semua kantong dengan uang. Kami ke sini untuk merampok, bukan memperkosa."

Ini disebut Profesionalitas. Para perampok bank hanya bertujuan menjarah semua uang dan benda berharga. Tujuan mereka tidak boleh teralihkan, karena bisa mengacaukan misi.

Begitu para perampok kabur dan kembali ke markas. Salah satu anggota - baru lulus dari pendidikan tinggi - meminta kepada pimpinan mereka (yang hanya lulusan SD) agar menghitung uang segera dan dibagikan merata.
Sang pimpinan yang lulusan SD itu menjawab, "Tenang kawan, jangan bodoh. Menghitung dan membagi-bagi sekarang sangat bahaya. Kita endapkan dulu, lihat berita di tivi agar tahu situasi."

Ini disebut Pengalaman. Di jaman sekarang, pengalaman lebih penting daripada selembar kertas ijazah.
 
Sementara itu.... kondisi di bank setelah dirampok.

Manager bank melaporkan pada pimpinan pusat agar segera memberi rincian kerugian pada polisi. Namun pimpinan pusat memberi perintah balik, "Tambahkan 150 juta dalam laporan!"

Manager bank pun menambahkan 170 juta! Artinya 20 juta masuk ke kantong pribadinya.

Hari berikutnya, reporter tivi mengumumkan berita, "Dalam kasus perampokan Bank A kemarin, pihak yang berwajib merilis kabar pers bahwa kerugian ditaksir mencapai 200 juta."
Para perampok yang menyaksikan berita tivi kegirangan. Mereka pun mulai menghitung hasil jarahan. Ternyata hasilnya hanya 30 juta. Sang pemimpin pun geram, "Sialan! Kita yang bekerja bertaruh nyawa tapi pihak Bank tetap untung besar. Memang lebih baik sekolah sampai sarjana!"

Inilah yang disebut Pengetahuan Lebih Berharga dibanding Harta Karun.

Sementara pihak bank tertawa puas. Kerugian mereka diganti pihak asuransi. Pasar saham aman berkat peristiwa perampokan. Manager bank pun senang karena rekeningnya bertambah kembung.

Inilah yang disebut Kejahatan Kerah Putih.

Nah, jadi pertanyaanya: Siapa perampok sebenarnya, dan bagaimana paradoks dalam sistem pendidikan yang terjadi di dunia nyata?

Catatan:
Kami tidak menerjemahkan artikel asli dalam bahasa Inggris, melainkan disesuaikan dengan kondisi di sini. Ada idiom yang sulit dicari padanan ke bahasa Indonesia seperti misalnya "swimming with the tide" (berenang di arus pasang) menggambarkan manager bank yang memanfaatkan situasi, "mengambil kesempatan dalam kesempitan" tapi kurang enak di telinga kita. Semoga maklum :)

Sumber:
http://www.apakabardunia.com/2014/03/siapa-perampok-sebenarnya.html
Bookmark and Share